Pesona Danau Tamblingan

Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam bahasa Bali yaitu "Tamba" berarti "obat" dan "Elingan" berarti "ingat". Dalam lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul konon desa Tamblingan pernah mengalami wabah epidemi dan sebagai jalan keluarnya seorang yang di sucikan kemudian turun ke danau dan mengambil air danau untuk obat. Berkat doa dan kemampuan spiritual air tersebut di jadikan obat untuk menyembuhkan seluruh desa. Kata tamba dan elingan lama kelamaan menjadi Tamblingan.
Jika Anda berkunjung ke Bali utara jangan lewatkan objek wisata Danau Tamblingan yang tidak di kembangkan ke arah wisata modern demi menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Objek wisata yang terletak di lereng sebelah utara gunung lesung, kawasan desa munduk, kecamatan banjar, kabupaten buleleng ini bebas dari perahu mesin.
Pengunjung yang ingin mengelilingi danau ini akan diantar dengan perahu tradisional sehingga bebas polusi dengan biaya sekitar Rp.400.000,- untuk empat orang pengunjung. Di samping itu pengunjung dapat melakukan trekking di sekitar wilayah danau. Pengunjung dapat melewati rindangnya pohon serta keramahan penduduk sekitar dengan biaya sekitar Rp.700.000,- tergantung rute yang akan di tempuh. Pengunjung juga bisa berkemah dan menikmati banyak aktifitas di sekitar danau Tamblingan ini serta menikmati kuliner khas danau Tamblingan yaitu ikan mujair goreng hasil tangkapan masyarakat setempat.